Wuff! selesai sudah remedial hari ini untuk Arya, setelah beberapa hari kemarin aku dan Bu Arqie bergelut untuk membujuknya mengerjakan setumpuk LK (lembar kerja) yang belum selesai ia kerjakan. "Arya...besok-besok ngobrol dan jalan-jalan lagi ya, kalau sedang mengerjakan LK", kataku pada Arya sembari mengelus kepalanya. "Ah!...nggak mau! Ntar pulangnya belakangan lagi", kata Arya. "Ga papa Ya, kan ibu jadi punya temen di kelas sampai sore" kataku sambil menggodanya. Sementara Arya, ia merengut dan tersipu malu. Ia pun pulang bersama Mbaknya.
Arya...sebenarnya ia murid yang cerdas. Ia mampu mengerjakan tugasnya dengan baik, tapi sayangnya ia agak sulit berkonsentrasi sehingga ia mudah terpengaruh teman-temannya untuk mengobrol dan bermain. Pada awalnya aku sempat berfikir kalau Arya low achiever, ternyata setelah diselidiki ia anak yang cerdas, namun belum lancar membaca dan menulis. Hal ini membuatnya tidak percaya diri dan sering diejek oleh teman-teman. Ia sering berlagak tidak mengerti, seperti orang yang bodoh, bengong dan seperti tidak mendengarkan pembicaraan. Aku sempat berfikir, mungkin saja ia memang tidak dapat menerima pelajaran yang kuberikan. Tapi, ketika ia belajar face to face denganku dan kubimbing membaca, ia bisa mengerjakan semua soal dengan baik.
Hari demi hari kemampuan membacanya kian membaik, seiring dengan itu pula ia mulai percaya diri dan mulai mandiri dalam tugas-tugasnya. Tapi ada yang tidak berubah, ngobrol dan jalan-jalannya! Masya Allah...sampai kelu lidah ini menasehatinya untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Kadang, hanya karena tidak ada pensil ia tidak mengerjakan tugasnya. Baru ketika ditanya kenapa ia belum juga mengerjakan, barulah ia menjawab "tidak ada pensil bu". "Apakah pensil akan mendatangi Arya?" tanyaku. "Ngng...nggak Bu.." katanya sambil nyengir. "Jadi apa yang harus Arya lakukan?"tanyaku. "Minjem pensil Bu" jawabnya sambil malu-malu. "Lalu..apa yang Arya tunggu sekarang?". "He..he.. iya bu.. aku minjem pensil deh sekarang" katanya sambil tersenyum dan nyelonong pergi. Arya...arya...
Arya...sebenarnya ia murid yang cerdas. Ia mampu mengerjakan tugasnya dengan baik, tapi sayangnya ia agak sulit berkonsentrasi sehingga ia mudah terpengaruh teman-temannya untuk mengobrol dan bermain. Pada awalnya aku sempat berfikir kalau Arya low achiever, ternyata setelah diselidiki ia anak yang cerdas, namun belum lancar membaca dan menulis. Hal ini membuatnya tidak percaya diri dan sering diejek oleh teman-teman. Ia sering berlagak tidak mengerti, seperti orang yang bodoh, bengong dan seperti tidak mendengarkan pembicaraan. Aku sempat berfikir, mungkin saja ia memang tidak dapat menerima pelajaran yang kuberikan. Tapi, ketika ia belajar face to face denganku dan kubimbing membaca, ia bisa mengerjakan semua soal dengan baik.
Hari demi hari kemampuan membacanya kian membaik, seiring dengan itu pula ia mulai percaya diri dan mulai mandiri dalam tugas-tugasnya. Tapi ada yang tidak berubah, ngobrol dan jalan-jalannya! Masya Allah...sampai kelu lidah ini menasehatinya untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Kadang, hanya karena tidak ada pensil ia tidak mengerjakan tugasnya. Baru ketika ditanya kenapa ia belum juga mengerjakan, barulah ia menjawab "tidak ada pensil bu". "Apakah pensil akan mendatangi Arya?" tanyaku. "Ngng...nggak Bu.." katanya sambil nyengir. "Jadi apa yang harus Arya lakukan?"tanyaku. "Minjem pensil Bu" jawabnya sambil malu-malu. "Lalu..apa yang Arya tunggu sekarang?". "He..he.. iya bu.. aku minjem pensil deh sekarang" katanya sambil tersenyum dan nyelonong pergi. Arya...arya...
Bel pulang berbunyi, aku dan Bu Arqie memeriksa jawaban EHB anak-anak. Dan...aku sangat terkejut! Bu Arqie pun terkejut. Nilai ujian Arya semuanya bagus-bagus, di atas 90 semua! Subhanallah...aku sangat takjub melihatnya. Tak kusangka ia mendapat nilai yang bagus dan tak terduga olehku. Ya Allah...terima kasih atas keajaiban ini. Aku merasa sangat senang dan bangga padanya. Rasanya semua lelah terbayarkan sudah. Selamat ya, Arya!
0 komentar:
Posting Komentar